Contoh Skripsi UPI PGSD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara Umum Sekolah Dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang studi yang diajarkan di Sekolah Dasar untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global dan teknologi informasi di masa mendatang adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Materi pembelajaran IPA merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar melalui penyelidikan, penyusunan, pengujian gagasan. Melalui mata pelajaran IPA, kerja ilmiah seperti melakukan pengamatan, memprediksi dan keterampilan berfikir dapat dilatihkan kepada siswa dalam usaha memberi bekal ilmu pengetahuan.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), konsep pembelajaran IPA mengandung seluruh aspek tentang yang berhubungan dengan pengetahuan untuk dapat menanggapi isu local, nasional, kawasan dunia, sosial, ekonomi, lingkungan dan etika serta menilai secara krisis perkembangan dalam bidang IPA di SD hendaknya dapat dirancang dan dipersiapkan untuk memotivasi dan dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Ciri utama pembelajaran IPA adalah menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah dilanjutkan dengan arahan guru menggali informasi, mengkonfirmasikan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki dan mengarahkan pada tujuan apa yang belum dan harus diketahui.
Dalam Teori Pembelajaran IPA Untuk Sekolah Dasar (Tim Dosen Pendidikan IPA PGSD,2002:1) dinyatakan bahwa pendidikan IPA hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung serta bertanya dan bekerja sama untuk memahami proses pembentukan ilmu.
Kekurangan alat bantu belajar dalam pembelajaran IPA selalu menjadi alasan utama terhadap kurang berhasilnya pembelajaran IPA di SD, hal ini disebabkan mata pelajaran IPA merupakan cabang isiplin ilmu yang mempelajari tentang suatu kejadian audio atau visual yang membutuhkan alat bantu untuk menyampaikan suatu konsep. Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan rendahnya motivasi siswa untuk belajar. Rendahnya motivasi siswa untuk belajar merupakan salah satu faktor dari penyebab kurang berhasilnya proses belajar pada anak didik. Motivasi belajar siswa merupakan komponen yang berperan sangat penting untuk menentukan keberhasilan belajar anak didik. Rendahnya motivasi siswa untuk disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : (1) kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep, (2) kurangnya sikap positif terhadap mata pelajaran yang dipelajari, (3) kurangnya interpretasi terhadap tugas-tugas mata pelajaran.
Beberapa kemungkinan kurangnya minat anak didik untuk belajar adalah kurangnya kreatifitas guru dalam proses pembelajaran. Hampir dalam setiap pembelajaran IPA, siswa terlihat merasa bosan dan kehilangan minat untuk belajar. Salah satunya adalah pada topik energi bunyi. Siswa merasa sudah faham dan terkesan menyepelekan karena bunyi merupakan salah satu energi yang sering mereka temui dan sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari.
Dari hasil observasi di SD Negeri Nagarasari 2 ditemukan antara lain pengajaran mata pelajaran IPA yang belum secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan metoda belajar yang digunakan, guru hanya menjelaskan saja atau hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa memberikan contoh nyata. Selain itu kurangnya media belajar alat peraga yang diperlukan dalam proses pemberian materi IPA. Guru bersikap malas untuk kreatif membuat alat peraga sederhana yang menunjang proses pembelajaran. Alat peraga yang sudah tersedia (KIT) tidak dipergunakan. Hal itu menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pemahaman siswa hilang dan terlupakan dari ingatanya.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba menggunakan metode demonstrasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pembelajaran IPA di Sekolah Dasar tempat penulis bertugas. Upaya tersebut direalisasikan melalui Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan judul ”Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi dan Kotak Berdawai”.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1. Perumusan Masalah
Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas yang menjadi fokus permasalahan adalah upaya meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi melalui penggunaan metode demonstrasi dan alat peraga kotak berdawai.
Agar dalam proses pembelajaran lebih terarah maka rumusan masalah dapat dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1) Bagaimana rencana Perbaikan pembelajaran energi bunyi melalui penggunaan metode demonstrasi dan kotak berdawai di Kelas IV SD Negeri Nagarasari 2.
2) Bagaimana proses pelaksanaan penggunaan metode demonstrasi dan kotak berdawai di Kelas IV SD Negeri Nagarasari 2.
3) Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran energi bunyi menggunakan metode demonstrasi dan kotak berdawai di Kelas IV SD Negeri Nagarasari 2.
2. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini agar diperoleh hasil maksimal maka penulis membatasi masalah yang diteliti pada pembelajaran IPA dengan topik energi bunyi di kelas IV SD Negeri Nagarasari 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya tahun pelajaran 2007/2008. metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang energi bunyi tentang sumber bunyi dan sifat sifat bunyi.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum Penelitian Tindak Kelas yaitu untuk mengetahui sejauhmana peningkatan konsep energi bunyi siswa dengan menggunakan metode demonstrasi serta penggunaan alat peraga kotak berdawai yang tepat di Kelas IV SD mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Lebih spesifik tujuan tersebut dirinci sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui serta menambah pemahaman dalam pembelajaran sains tentang konsep energi bunyi
2) Meningkatkan kompetensi guru membuat dan menggunakan alat peraga kotak berdawai dalam pembelajaran IPA tentang konsep energi bunyi
3) Meningkatkan kompetensi guru dalam membuat indikator-indikator kerja ilmiah pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
4) Meningkatkan kerja ilmiah dan sikap ilmiah siswa dalam proses pembelajaran
5) Dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Guru
1) Memperoleh pengetahuan dan pengalaman pada proses pembelajaran IPA, khsusnya tentang “energi bunyi” dengan menggunakan Metode demonstrasi yang berdaya guna meningkatkan pemahaman konsep siswa.
2) Secara bertahap memperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
3) Mampu memperbaiki pembelajaran menuju arah yang lebih baik.
2. Bagi Siswa
· Memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam hal pengembangan potensi saintis dan potensi kreatif melalui pembelajaran IPA yang menyenangkan.
· Meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa terhadap mata pelajaran IPA.
· Memudahkan siswa untuk lebih memahami konsep “energi bunyi” sehingga hasil belajar siswa meningkat.
3. Bagi Sekolah
· Sebagai sumber inspirasi bagi upaya-upaya perbaikan kualitas pembelajaran IPA, khususnya di SD Negeri Nagarasari 2.
· Mengembangkan fungsi SD untuk kegiatan penelitian sehingga diperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang penggunaan Metoda demonstrasi dengan menggunakan alat peraga kotak berdawai khususnya pada pembelajaran “energi bunyi” untuk meningkatkan keterampilan proses siswa.
4. Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai masukan yang berharga dan bahan kajian pendidikan akademis untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraaan kurikulum di lembaga pendidikan tinggi yang menangani kependidikan (LPTK) khususnya PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.
E. Penjelasan Istilah
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom ( Ernawati 2005:8 ) adalah “Kemampuan mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang dipahami, mampu memberikan interprestasi dan mampu mengaplikasikannya”. Penguasaan konsep adalah kemampuan mengungkapkan suatu materi kedalam bentuk yang dapat pahami, mampu memberikan interprestasi dan mampu mengaplikasikan suatu rancangan materi atau pengertian pengertian yang menjadi dasar suatu materi.
2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
3. Kotak Berdawai
Alat peraga kotak berdawai merupakan alat peraga audio visual tiga dimensi penulis ciptakan untuk menambah penguasaan konsep siswa pada materi energi bunyi dalam pembelajaran IPA. Alat peraga ini merupakan gabungan dari alat peraga telpon sederhana dengan alat musik berdawai. Alat peraga kotak berdawai sangat efektif dalam penrapan konsep bunyi terhadap siswa.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan karakteristik metode penelitian yang digunakan, karakteristik pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi, maka rumusan hipotesis tindakan adalah sebagai berikut:
“Serangkaian tindakan replektif berdaur untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan Metode Demonstrasi dan alat peraga Kotak Berdawai dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi di kelas IV SD Negeri Nagarasari 2”.
G. Tujuan Penelitian
Tujuan umum Penelitian Tindak Kelas yaitu untuk mengetahui sejauhmana peningkatan konsep energi bunyi siswa dengan menggunakan metode demonstrasi serta penggunaan alat peraga kotak berdawai yang tepat di Kelas IV SD mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Lebih spesifik tujuan tersebut dirinci sebagai berikut:
6) Untuk mengetahui serta menambah pemahaman dalam pembelajaran sains tentang konsep energi bunyi
7) Meningkatkan kompetensi guru membuat dan menggunakan alat peraga kotak berdawai dalam pembelajaran IPA tentang konsep energi bunyi
8) Meningkatkan kompetensi guru dalam membuat indikator-indikator kerja ilmiah pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
9) Meningkatkan kerja ilmiah dan sikap ilmiah siswa dalam proses pembelajaran
10) Dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
H. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Guru
1) Memperoleh pengetahuan dan pengalaman pada proses pembelajaran IPA, khsusnya tentang “energi bunyi” dengan menggunakan Metode demonstrasi yang berdaya guna meningkatkan pemahaman konsep siswa.
2) Secara bertahap memperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
3) Mampu memperbaiki pembelajaran menuju arah yang lebih baik.
2. Bagi Siswa
1) Memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam hal pengembangan potensi saintis dan potensi kreatif melalui pembelajaran IPA yang menyenangkan.
2) Meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa terhadap mata pelajaran IPA.
3) Memudahkan siswa untuk lebih memahami konsep “energi bunyi” sehingga hasil belajar siswa meningkat.
3. Bagi Sekolah
· Sebagai sumber inspirasi bagi upaya-upaya perbaikan kualitas pembelajaran IPA, khususnya di SD Negeri Nagarasari 2.
· Mengembangkan fungsi SD untuk kegiatan penelitian sehingga diperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang penggunaan Metoda demonstrasi dengan menggunakan alat peraga kotak berdawai khususnya pada pembelajaran “energi bunyi” untuk meningkatkan keterampilan proses siswa.
4. Bagi Lembaga Pendidikan
Sebagai masukan yang berharga dan bahan kajian pendidikan akademis untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraaan kurikulum di lembaga pendidikan tinggi yang menangani kependidikan (LPTK) khususnya PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.
I. Metode, Subjek, Waktu Dan Tempat Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan merujuk kepada gagasan Kemmis dan Mc. Taggart yang merupakan suatu tindakan reflektif guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Satu siklus tindakan identik dengan satu kali pembelajaran.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kasbolah, 1998:14), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digambarkan sebagai “Suatu proses yang dinamis karena ada empat aspek dalam penelitian ini, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan repleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.” Bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan adalah PTK kolaboratif yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolah, peneliti, maupun dosen secara serempak melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori dan meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori dan meningkatkan karir guru.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Nagarasari 2 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2007/2008. jumlah siswa dalam penelitian ini sebanyak 24 orang.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan berlangsung selama 2 bulan ( April-Mei 2008) bertempat di SDN Nagarasari 2 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya